Karna bersedia menerima jabatan itu jika Prabu Salya bersedia menjadi sais keretanya, hal ini terjadi setelah Bisma tidak berdaya lagi terkena panah Srikandi.
Pengangkatan ini menimbulkan ketegangan dengan mertuanya yaitu prabu Salya, apalagi karena Adipati Karna meminta Salya sebagai sais kereta perangnya.
Prabu Salya menganggap Karna seorang yang sombong, apalagi dia hanya anaknya seorang sais kereta. Karna juga dinilai sebagai orang yang mengobar-ngobarkan semangat perang para Kurawa.
Arjuna yang menghadapi Karna, semua ragu, hanya setelah Batara Kresna memberikan wejangan panjang lebar barulah Arjuna sadar bahwa sebagai ksatria ia memang mengemban tugas berat dan tidak boleh ragu dalam bertindak.
Adipati Karna akhirnya tewas terkena panah Pasopati yang dilepaskan oleh Arjuna yang kereta perangnya di saisi oleh Batara Kresna.
Begitu Karna tewas, kerisnya yang bernama Kalatida keluar dari warangkanya dan menyerang Arjuna, untung gagal karena Arjuna waspada dan menangkis serangan itu, selain itu juga seekor naga yang bernama Ardawalika menyerang Arjuna tetapi juga terbunuh oleh panah ksatria Pandawa ini.
download di sini :
http://heritageofjava.com/MP3/wayang/Karno_Tanding_I.wma
http://heritageofjava.com/MP3/wayang/Karno_Tanding_II.wma
http://heritageofjava.com/MP3/wayang/Karno_Tanding_III.wma
http://heritageofjava.com/MP3/wayang/Karno_Tanding_IV.wma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar